Assalamu’alaikum Wr. Wb
PERAN GURU DALAM MEMBANGUN BUDAYA KEJUJURAN AKADEMIK
A. PENDAHULUAN
Guru adalah salah satu pilar yang tak terpisahkan dari dunia pendidikan, baik yang mengajar di TK,SD,SMP,SMA atau di Perguruan Tinggi khususnya di persyarikatan Muhammadiyah. Perang guru sangatlah penting dalam mengembangkan dan menciptkan sebuah ilmu pengetahuan serta mendidik siswa – siswi menjadi pribadi yang unggul baik akhlak, cara berfiki dan tutur kata.
Pendidikan di era globalisasi saat ini tentunya tidaklah maju dan berkembang tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan atau lembaga, orang tua, guru dan siswa. Dengan adanya semua unsur itu, maka pendidikan pada suatu lembaga akan berjalan dan berkembang dengan baik.
Pada akhir – akhir ini pemerintah menerapkan pendidikan berkarakter mengingat banyaknya pendidikan yang hanya mencipkana lulusannya pandai/cerdas dan pemberani, namun sisi lain lulusan tersebut tidak memiliki karakter yang baik, tidak memiliki sifat jujur dan cenderung berkata bohong meski dia tahu kebohongan itu akan membawanya kepada kejelekan akhlak. Dan kejelekan akhlak akan membawanya menuju ke neraka.
B. MEMBANGUN BUDAYA KEJUJURAN AKADEMIK
Tugas setiap guru adalah mengajar di kelas sesuai bidang studi yang di miliki, menyampaikan materi baru kepada siswanya. Namun tugas guru tidaklah cukup sampai disitu, guru dituntut untuk menjadi idola atau panutan bagi siswa – siswinya. Kalau guru bisa menjadi idola yang baik maka siswanya akan meniru dan mengikuti perbuatan yang dilakukan oleh gurunya, ucapan ataupun tingkah lakunya.
Disinilah peran guru dituntut agar dapat membangun budaya kejujuran pada diri sendiri atau kepada siswa – siswinya. Seperti hal nya Rasullullah SAW memberi contoh kepada ummat agar memiliki sifat jujur dan berkata benar. Sebagaimana hadist Nabi menyebutkan yang artinya : Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah kalian selalu melakukan kejujuran, karena kejujuran akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat jujur dan bersungguh – sungguh dengan kejujuran, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Jauhkanlah dirimu dari bohong, karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh – sungguh dengan kebohongan, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong." Muttafaq Alaihi.
Nabi Muhammad SAW di beri Allah dengan 4 sifat mulia yaitu 1. Sidiq 2. Fatonah 3. Amanah dan 4. Tablig. Sifat sidiq inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap guru yang nantinya akan ditularkan kepada siswa – siswinya, menjadi pribadi yang jujur dan dapat dipercaya. Padahal kita tahu bahwa orang yang tidak jujur / bohong adalah tanda – tanda orang munafik, sebagaimana hadist yang menyatakan yang artinya : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tanda – tanda orang munafiq itu tiga ; bila berkata ia bohong, bila berjanji ia mengingkari, dan bila dipercaya ia mengkhianati." Muttafaq Alaihi.
Budaya jujur inilah yang mulai hilang dari kaum muslimin di Indonesia khususnya, sehingga banyak orang yang tersesat dalam hidupnya, bagaimana tidak ? kita hidup sebagai orang Islam namun prilaku kita tidak mencerminkan ke Islaman kita. Saat kita mengajar kadang kita tidak jujur pada diri sendiri dan kepada siswa – siswi kita, saat kita diberi tugas kita tidak bertanggung jawab, saat beri amanah oleh atasan kita kadang kita berkhianat.
Ada 4 hal yang dapat membuat kita menjadi pribadi yang jujur yaitu :
1. Mulailah berfikir positif sebelum mengucapkan sesuatu
2. Berfikirlah hari ini dan ucapkanlah esok hari
3. Ucapkanlah yang benar meski terasa pahit
4. Yakinlah jujur itu akan mendatangkan kebaikan
Empat hal tersebut kita bahas secara rinci satu persatu agar nantinya kita sebagai guru dapat menjalankannya dalam kehidupan sehari – hari :
1. Mulailah berfikir positif sebelum mengucapkan sesuatu
Berfikir positif akan menghilangkan perasaan ragu dalam hati kita, karena hati ini akan menyaring hal – hal yang diserap oleh otak kita, sehingga apa bila saringannya benar maka ucapannya juga benar karena datang dari dalam lubuk hati kita yang jernih, buah dari pikiran yang positif, maka berfikirlah positif sebelum mengucapkan sesuatu kepada orang lain.
2. Berfikirlah hari ini dan ucapkanlah esok hari
Orang barat mengatakan “ Think today and speak tomorrow “. Kalimat ini bisa kita gunakan dalam hidup kita bahwa harus ada jeda antara berfikir dan berucap. Artinya apapun yang akan kita ucapkan seharusnya kita fikirkan terlebih dahulu agar tidak salah. Seperti pepatah Arab mengatakan “ Asrotul Qodami aslamu min asrotil lisani ”. artinya : Tergelincirnya telapak kaki itu lebih baik dari pada tergelincirnya lisan / ucapan.
3. Ucapkanlah yang benar meski terasa pahit
Orang Arab mengatakan “ Qulil Haqqo walaukana Murron ”. Artinya : Katakanlah yang benar meski terasa pahit. Apapun yang kita ucapkan meskipun akan melahirkan kejelekan/ menyinggung perasaan orang lain itu lebih baik dari pada kita menutupinya dengan berkata bohong dengan tujuan tidak menyinggung perasaannya. Karena pada akhirnya kebohongan itu akan terbongkar lambat laun. Oleh karena itu ucapkanlah perkataan yang jujur meskipun perkataan itu tidak enak didengar tapi benar adanya.
4. Yakinlah jujur itu akan mendatangkan kebaikan
Percaya diri itu penting dalam hidup, tapi mempunyai keyakinan akan kejujuran itu lebih penting, karena sekali kita bohong maka selamanya orang tidak akan percaya kepada kita.
C. KESIMPULAN
Membangun budaya kejujuran baik secara pribadi maupun secara akademik itu sulit akan tetapi bila tidak kita mulai dari sekarang maka kejujuran itu tidak akan pernah ada dalam diri kita. Kita sebagai guru yang bekerja di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah sudah selayaknya menjadi guru yang jujur, adil dan dapat dipercaya. Bagaimanapun juga peran guru sangatlah penting dalam membinbing dan mendidik siswa agar memiliki karakter Islami dan berkhalak mulai serta berpengetahuan luas.
Sebagai kesimpulan dari sekelumit makalah ini adalah “ Jadilah seorang guru yang jujur dalam berkata, jadilah guru yang professional dalam bidangnya dan jadilah guru yang mempunyai integritas dan etos kerja yang tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara islami agar tercipta pribadi yang sholeh dan sholihah.
KAJIAN PUSTAKA
Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram 1996. Pustaka Amani – Jakarta
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jember, 26 Maret 2012
Penulis
Ahmad Jazuly, M.Pd
NBM. 978 076
BIODATA PESERTA BLOG ME – AWARD 2012
1. Nama : Ahmad Jazuly, M.Pd
2. Tempat Tanggal Lahir : Lampung, 28 Oktober 1980
3. Alamat Rumah : Perum. Griya Permata Kampus Blok D/12 Jl. Kaliurang
Sumbersari Jember. Kode Pos 68121
4. Asal Sekolah : SMP Muhammadiyah 1 Jember
5. Alamat Sekolah : Jl. Belimbing 29 Patrang Jember
6. Telp Sekolah : ( 0331 ) 488460
8. Alamat Twitter : @JazulyAhmad
9. Alamat Blog Pribadi : http: //fananiahmad.blogspot.com
10. No. HP : 081 336 000 074 / 087 857 551 579
